Hingga kini sebanyak 18 kantong mayat korban jatuhnya Sukhoi Superjet
100 di Gunung Salak, Bogor, telah dibawa tim SAR melalui jalur udara
menuju RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.
"Tadi pagi sudah dievakuasi
dua kantong mayat dari Gunung Salak, sehingga hingga hari keempat ini
totalnya menjadi 18 kantong mayat. Namun ada informasi, ada dua kantong
mayat yang dievakuasi melalui jalur darat menuju RS Soekanto, Polri,
Kramat Jati. Kami akan konfirmasi dulu," kata Kepala Basarnas Marsekal
Madya TNI Daryatmo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu
(13/5/2012).
Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan apakah
jenazah pilot Sukhoi itu sudah ditemukan apa belum karena yang bisa
melakukan identifikasi adalah tim Disaster Victim Investigation (DVI).
"Tugas
kami hanya mengumpulkan puing-puing dan korban yang ada di sana, untuk
dibawa ke RS Polri. Di sana kami tidak ada waktu lagi mengidentifikasi
siapa, yang penting korban kam selamatkan," kata Daryatmo.
Menurut dia, tim SAR dari Basarnas, TNI, pencinta alam dan masyarakat juga belum berhasil menemukan kotak hitam (black box)
pesawat Sukhoi karena mereka elum sampai ke bawah lembah tebing. "Kami
kan baru 100 meter. Mudah-mudahan kotak hitam bisa kami temukan,"
ujarnya.
Selain tim SAR gabungan dan tim investigasi dari Rusia
sebanyak 40 orang telah tiba di Gunung Salak untuk membantu proses
evakuasi melalui jalur darat. Mengenai helikopter yang disiapkan Rusia
sendiri, kata Daryatmo, teknis penerbangan diserahkan Rusia.
"Saya
yakin mereka juga punya standar yang harus dipatuhi. Harapan saya, kami
ini sudah banyak mengerahkan heli, yakni sebanyak 12 helikopter telah
diterjunkan. Persoalannya traffic untuk menuju ke suatu lokasi
itu ada lembah yang harus diperhatikan. Kami sudah minta ke Rusia,
pengendalian tetap ada di kami," papar Daryatmo.
Pesawat
helikopter yang dibawa oleh Rusia tengah dites dan bila kondisinya baik,
maka akan dioperasionalkan, namun pengendalian ada di Basarnas.
"Harapan
kami, biarkanlah evakuasi kami yang lakukan. Toh, dari kemampuan
pesawat sudah banyak, kemampuan teman-teman juga lengkap, yakni TNI,
Polri, tim panjat tebing, Mapala, Wanadri dan lainnya. Saya pikir ini
sudah cukup, hanya persoalannya memang tidak mudah membawa kantong
jenazah dari bawah ke atas," demikian Daryatmo.
sumber : http://megapolitan.kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar